Kejadian diatas tentunya hampir dirasakan oleh kita. Kenapa bisa terjadi? Untuk menjawab pertanyaan itu tentunya kita harus melihat dari beberapa aspek terjadinya bau itu. Dari mana sumbernya? Mari kita coba untuk mencari sumbernya. Kita berandai-andai saja, pernahkah kita sesekali lewat tempat pembuangan sampah. Nah, apa yang kita rasakan dari indra penciuman kita, Tentunya bau yang kurang sedap. Berarti secara logika, bau akan terjadi dikarenakan adanya penumpukan dan pembusukan sampah. Lantas apa hubungan antara bau di dapur dengan tempat pembuangan sampah. Ada dong, sangat signifikan. Begini, taroklah kita sehabis melakukan aktifitas di dapur selalu membersihkan sisa makanan atau kotoran, baik yang tercecer dilantai ataupun di tempat pencucian piring/sing. Tetapi pernahkan kita melakukan perawatan terhadap instalasi pipa dari sing itu? Hampir terlupakan. Kita hanya terfokus pada penampilan dan gaya dapur kita saja.
Nah kalau begitu sudah jelas permasalahannya. Kita melupakan perawatan terhadap instalasi pipa pembuangan. Walaupun tempat cuci piring atau perabot dapur ada saringannya, itu tidak menjamin masuknya kotoran kedalan saluran pembuangan kita. Apalagi lemak, seperti minyak sisa gorengan. Kalau dibiarkan berlarut-larut lemak ini akan menumpuk, selanjutnya akan menghambat saluran tersebut. yang parahnya akan menyumbat saluran itu.
Karena adanya penumpukan lemak atau kotoran itu, terjadilah permentasi, akhirnya dapur kita menjadi kurang nyaman untuk indra penciuman kita, seperti di tempat sampah yang diuraikan diatas tadi.
Ada beberapa cara untuk mengatasi permasalah tersebut. Pada tahap yang ringan dapat kita lakukan sendiri, dengan memakai bahan yang ada di dapur kita. Apa itu; bisa dengan air panas, garam, cuka bisa juga dengan soda kue.
Dengan air garam atau air panas; cara melakukannya cukup mengambil sedikit garam yang dicampur dengan air sebanyak 1 1/2 liter. Air garam atau air panas kita tuangkan kedalam saluran satu hari sekali selama satu atau dua minggu. Mudah-mudahan lemak atau kotoran yang membeku akan mecair.
Air cuka dan soda kue yang sudah dicampur dengan air kita tuangkan secara bergantian ke dalam mulut saluran. Baking soda sebanyak 1sendok makan kita masukkan terlebih dahulu, kemudian 3/4 gelas cuka kita tuangkan. Diamkan beberapa saat kurang lebih 30 menitan, lalu kita tuangkan air panas perlahan-lahan.
Kalau cara diatas masih juga tidak menyelesaikan masalah, kita bisa menuangkan soda api. bisa kita beli di toko kimia. Kita beli yang berbentuk tepung atau padat. Cara melakukannya dengan mencampur air dan 1 sendok makan soda api. Pemakaian soda api ini harus hati-hati, kalau terkena kulit akan gatal-gatal. Harus diperhatikan, pemakaian bahan ini jangan terlalu berlebihan, karena bisa mengikis dinding pipa, sehingga pipa akan bocor. Setelah dituangkan diamkan beberapa saat, lalu kita siramkan air panas secukupnya.
Semua cara diatas bisa dilakukan pada kondisi yang belum parah, tetapi pada tahap yang sudah parah tentunya kita harus memanggil ahlinya untuk perbaikan.
Selain itu juga, alangkah baiknya, antara saluran sekunder dan primer dibuat bak kontor. Ukurannya cukup 40 cm x 40 cm, dalamnya disesuaikan dengan jalur pipa di bawah tanah. Untuk lantai bak kontor direndahkan dari pipa sekitar 20 cm. Ini berguna untuk menampung kotoran yang terbawa dari sing. Lakukan perawatan bak kontor ini 3 bulan sekali.
Mungkin hanya ini yang dapat saya tulis, semoga bermamfaat bagi kita semua. Salam sejahtera.
.jpg)
0 komentar:
Post a Comment