Kebutuhan akan ruangan dengan keterbatasan lahan yang kita miliki, tentunya membuat pusing tujuh keliling. Ditambah lagi banyaknya anggota keluarga dan perabotan yang perlu ditata. Belum lagi barang-barang yang tidak terpakai harus disimpan di ruang khusus, seperti gudang.
Eh, eh, ternyata, kita lupa, ruang dibawah atap. Ada apa dengan ruang dibawah atap? Tapi kita tidak bisa lagi menambah bangunan baru, karena keterbatan lahan, atau juga untuk menambah bangunan kesamping atau kebelakang dibutuhkan dana yang tidak sedikit. SOLUSInya, ya, kita mamfaatkan saja ruangan yang selama ini terabaikan, ruangan dibawah atap tadi. Daripada tikus bersarang, ya dimanfaatkan saja.
Panas! itu sih gampang, ada solusinya, gunakan saja bahan peredam panas. Bisa dipakai bahan pabrikan, seperti: Polyurethane foam (bentuknya cair, disemprotkan cara pemakainnya), Alluminium foil, Woven Laminated (bahannya seperti karung plastik yang dilapisi dengan bahan pemantul), masih banyak lagi. Atau bisa juga memamfaatkan bahan bekas lainnya, seperti kardus, cara penggunaanya, kardus-kardus bekas ini dipasang dibawah atap/diatas lapisan bahan plafon (news.liputan6.com).
Agar udara dibawah ruang atap ini tidak lembab, tentunya kita harus membuat bukaan berupa jendela, berfungsi sebagai sirkulasi udara dan panas. Sementara pemasangan langit-langit atau plafond, tentunya mengikuti bentuk kemiringan atap itu sendiri.
Tangga, juga perlu kita buat, kalau ingin hemat tempat, kita buat saja model tangga monyet. Tahu kan apa itu tangga monyet?
Kembali ke topik semula, ruang di bawah atap dapat kita rubah menjadi ruang, seperti:
Masih banyak yang dapat kita lakukan untuk merubah ruangan dibawah atap ini, tergantung bagaimana kita memamfaatkannya, selamat berkreasi.
Image: Google Image
0 komentar:
Post a Comment